Menurut Kantor Berita ABNA, Vivian Balakrishnan meminta junta militer Myanmar menghentikan kekerasan dalam menanggapi demonstran yang menolak kudeta terhadap pemerintahan sipil.
Ia juga menyerukan seluruh pihak di Myanmar menahan diri dan segera menyelesaikan sengketa melalui dialog dengan itikad baik demi mencapai solusi politik jangka panjang dan rekonsiliasi nasional.
"Penggunaan senjata mematikan terhadap warga sipil tidak bisa dimaafkan," ujar Menlu Singapura.
Para menteri luar negeri negara anggota Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dijadwalkan akan melakukan pertemuan virtual khusus hari ini, Selasa (2/3), untuk membahas situasi di Myanmar.
Para menlu negara ASEAN dikabarkan akan berdialog untuk pertama kalinya dengan perwakilan junta militer Myanmar pasca-kudeta 1 Februari lalu.(PH)
342/