Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Sabtu

6 Februari 2021

12.45.54
1112692

Rencana Penyelamatan Amerika Akhirnya Disetujui

Kongres Amerika Serikat yang berada di bawah kontrol Partai Demokrat, tanpa dukungan Republik, akhirnya mengesahkan paket stimulus ekonomi bernilai 1,9 triliun dolar untuk menyelamatkan perekonomian Amerika yang dihantam wabah virus Corona.

Menurut Kantor Berita ABNA, Sementara di Senat, paket penyelamatan ekonomi Amerika yang digagas Presiden Joe Biden, yaitu The American Rescue Plan (Rencana Penyelamatan Amerika) mendapat penentangan serius dari kubu Republik dan pembahasannya memakan waktu hingga 15 jam sebelum akhirnya disahkan.

Program penyelematan ekonomi Amerika itu akhirnya disahkan Senat setelah Wakil Presiden Amerika Kamala Harris menggunakan casting vote (voting yang dilakukan untuk memecah kebuntuan).

Dengan demikian, saat posisi pendukung dan penentang program Rencana Penyelamatan Amerika di Senat, seimbang, Wapres Amerika melakukan voting sehingga berhasil mendapatkan 51 suara mendukung dan 50 suara menolak dari para senator Republik.

Di DPR, paket penyelamatan ekonomi Joe Biden disahkan tanpa satupun suara setuju dari Partai Republik, bahkan ditolak oleh salah satu anggota Demokrat.

Pemungutan suara atas salah satu program ekonomi terpenting pemerintahan Joe Biden yang berhubungan dengan perekonomian Amerika yang terpuruk akibat pandemi global Covid-19 itu menunjukkan seberapa besar tingkat solidaritas Republik dan Demokrat.

Kurang lebih dua minggu lalu pada acara pelantikannya sebagai Presiden Amerika, Joe Biden berjanji akan menyembuhkan luka dalam akibat jurang perbedaan politik dan sosial di Amerika, dan mengembalikan persatuan ke negara ini.

Pasca pelantikan yang dihadiri banyak tokoh terkemuka Amerika dari Partai Republik minus Donald Trump itu, perseteruan politik-ideologis Demokrat dan Republik diharapkan bisa diminimalisir untuk beberapa waktu, terutama terkait masalah penting seperti perang melawan dampak wabah virus Corona.

Joe Biden sendiri menekankan kerja sama Demokrat dan Republik untuk beberapa hari dalam masalah anggaran 1,9 triliun dolar yang dicetuskannya. Bahkan digelar sebuah pertemuan bersama Biden-Harris dengan 10 senator Partai Republik termasuk Mitt Romney dan Susan Collins di Kantor Kepresidenan Amerika.

Namun demikian, pertemuan ini tetap tidak mampu menyelesaikan pertikaian mendalam dua kubu politik Amerika.

Republik khawatir anggaran 1,9 triliun dolar yang akan digunakan untuk menambal kerugian korporasi, institusi, dan entitas akibat pandemi global Covid-19 akan menghamburkan uang para pembayar pajak, dan meningkatkan secara signifikan defisit anggaran serta utang negara Amerika.

Pada saat yang sama, Demokrat terutama dari kelompok progresif pimpinan Senator independen Bernie Sanders yang saat ini dinilai tengah memegang kekuasaan yang cukup besar karena memimpin Komite Anggaran Senat yang sangat berpengaruh, meyakini satu-satunya jalan untuk menyelamatkan Amerika dari krisis ekonomi adalah diterapkannya kebijakan moneter ekspansif dan distribusi uang di antara warga dan lapisan masyarakat yang rentan.

Sanders mengatakan, di masa-masa krisis besar yang dihadapi keluarga para buruh, rekan-rekan saya di Republik langsung mencemaskan defisit anggaran. Menarik. Saya tidak mendengar kekhawatiran ini saat ber-triliun dolar insentif pajak diberikan kepada kalangan masyarakat kaya, dan cek yang tak ada habisnya untuk perang. Betul-betul hipokrit.

17 hari pasca pelantikan Joe Biden yang lebih merupakan aksi teatrikal pertunjukan persatuan dan solidaritas lintaspartai, sayap politik dan politikus Amerika, Kongres yang dikuasai Demokrat tanpa mendapat suara satupun dari Republik, mengesahkan salah satu paket stimulus ekonomi terpenting Amerika dalam beberapa tahun terakhir dan membuktikan bahwa mencapai persatuan di Amerika bukan perkara mudah. (HS)

342/