Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Sabtu

2 Januari 2021

08.03.15
1102125

Maroko Tunda Normalisasi dengan Rezim Zionis, Ini Penyebabnya

Maroko menunda normalisasi hubungan dengan rezim Zionis sampai posisi Joe Biden jelas dalam masalah Sahara Barat.

Menurut Kantor Berita ABNA, Al-Sharq Al-Awsat melaporkan, Rabat menunda normalisasi penuh hubungan diplomatiknya dengan Tel Aviv sampai Presiden terpilih AS Joe Biden mengambil alih kekuasaan dan mengumumkan posisinya untuk mengakui kekuasaan Maroko di Sahara Barat. 

Maroko telah menyetujui untuk melakukan normalisasi hubungan dengan rezim Zionis Israel melalui mediasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump, pada Kamis 10 Desember 2020. Sebagai imbalannya, Trump secara resmi akan mengakui kedaulatan Maroko atas wilayah Sahara Barat yang disengketakan.

Sebelumnya, Presiden Donald Trump tweeted dalam cuitan di akun Twitternya mengumumkan normalisasi hubungan antara Maroko dan rezim Zionis di Sahara Barat. Trump menulis, "Maroko mengakui Amerika Serikat pada 1777 dan lebih baik kita juga mengakui kedaulatan Maroko di Sahara Barat."

Sahara Barat adalah sebuah wilayah di selatan Maroko selatan yang telah berada di bawah kekuasaan Maroko sejak akhir pemerintahan kolonial Spanyol pada tahun 1974.

Front Polisario, sebuah organisasi politik militer yang didukung Aljazair, menginginkan kemerdekaan Sahara Barat  dari Maroko.

Al-Sharq al-Awsat mengutip sumber lain di Tel Aviv yang mengatakan bahwa Biden tidak terburu-buru untuk mengumumkan posisinya atas tuntutan Maroko yang menyebabkan Rabat menangguhkan normalisasi hubungan dengan rezim Zionis .

Maroko menjadi negara keempat dalam empat bulan terakhir, setelah UEA, Bahrain, dan Sudan, yang menjalin hubungan diplomatik dengan rezim Zionis melalui mediasi Donald Trump.

342/