Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Rabu

30 Desember 2020

16.55.33
1101203

Desa Sejahtera di Tengah Pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 di Indonesia yang hampir setahun telah meluluhlantakkan hampir semua sendi kehidupan masyarakat. Tidak hanya masyarakat global, tetapi juga masyarakat secara nasional bahkan sampai kepada masyarakat di pelosok desa.

ABNA24 : Pandemi yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 itu tidak hanya mengancam dari sisi kesehatan, tetapi juga mengancam keberlangsungan ekonomi warga karena banyak di antara mereka kehilangan pekerjaan akibat penularan virus yang sangat cepat sehingga memaksa pemerintah untuk membatasi aktivitas yang berpotensi menimbulkan kerumunan, sehingga berdampak pada banyaknya pemutusan hubungan kerja.

Akibatnya, pengangguran ada di mana-mana. Itu terjadi tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga sampai ke desa-desa. Daya beli masyarakat merosot, hingga krisis ekonomi juga semakin tak terelakkan.

Namun harus diketahui bahwa desa merupakan tumpuan kehidupan masyarakat. Karena desa memiliki sumber prasyarat kehidupan berupa tumbuhan, tanah, air, pangan dan energi.

Jadi kalau kota tiba-tiba hilang, semua akan pergi ke desa, dan desa akan memberikan kehidupan dan kemakmuran bagi masyarakat dan orang-orang yang akan hidup di sana.

Desa pada dasarnya memiliki potensi yang luar biasa. Karena dengan sumber daya yang ada, desa mampu menciptakan sirkular ekonomi yang mengubah sesuatu hal yang tidak bermanfaat menjadi bermanfaat dan fungsional.

Pertanian Sumber Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Sektor pertanian pada hakikatnya dapat menjadi penyelamat ekonomi bangsa sekaligus mewujudkan kedaulatan pangan. Karena sektor pertanian menjadi sumber pertumbuhan ekonomi nasional di Tanah Air.

Apalagi sektor pertanian jika dibandingkan sektor lainnya terus tumbuh positif, bahkan selama pandemi. Momentum ini amat penting dan harus dimanfaatkan untuk menunjukkan perwujudan kedaulatan pangan.

Selain memikirkan sektor pertanian, pemerintah juga telah melakukan upaya melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk memulihkan ekonomi di desa adalah dengan mendorong aktivitas ekonomi warga desa itu sendiri

"Diawali dengan kebijakan menjaga kesempatan kerja di masa pandemi COVID-19, yang kita sebut dengan Padat Karya Tunai Desa (PKTD)," tutur Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam sebuah konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/12).

Padat Karya Tunai Desa merupakan salah satu program prioritas pemerintah untuk merespons dampak ekonomi dari pandemi di desa dengan cara memberdayagunakan warga desa.

Warga desa yang miskin, menganggur, setengah menganggur dan warga marginal lainnya di desa diberi pekerjaan melalui program padat karya sehingga mereka bisa terus menghidupi keluarga masing-masing.

Melalui program tersebut, masyarakat diberi pekerjaan dan upah setiap hari sehingga mereka diharapkan bisa memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari.

342/