Menurut Kantor Berita ABNA, Seperti dikutip situs Rai al-Youm, Minggu (29/11/2020), al-Faki menambahkan bahwa kunjungan itu “murni bersifat militer, bukan politik.”
Dia menuturkan delegasi Israel bertemu dengan sejumlah tokoh senior militer Sudan dan meninjau sistem industri pertahanan. Selain itu, kata al-Faki, pertemuan itu juga membahas aspek-aspek spesifik yang tidak dapat diungkapkan saat ini.
Pada Oktober lalu, para pemimpin AS, rezim Zionis, dan Sudan dalam sebuah pernyataan bersama mengumumkan bahwa Khartoum dan Tel Aviv telah mencapai kesepakatan untuk menormalisasi hubungan.
Namun, rakyat Sudan menentang keputusan itu dan mereka turun ke jalan-jalan untuk memprotes langkah yang diambil oleh pemerintahan transisi. Sejumlah warga dilaporkan tewas di tangan aparat keamanan dalam aksi protes tersebut.
Forum Fikih Islam Sudan dalam sebuah rilis mengumumkan haram hukumnya menjalin segala bentuk hubungan dengan rezim Zionis. (RM)
342/