Menurut Kantor Berita ABNA, Seperti dikutip IRNA dari Reuters, dua roket tersebut menghantam Bandara Asmara di ibu kota Eritrea.
Roket tersebut ditembakkan dari wilayah Ethiopia dan hingga sekarang belum diketahui angka kerugian yang ditimbulkan akibat serangan itu.
Perbatasan Eritrea-Ethiopia dilanda konflik bersenjata antara separatis Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) di utara Ethiopia dan pemerintah pusat dalam beberapa hari terakhir.
Pada Jumat lalu, dua ledakan dahsyat terjadi di daerah Amhara di dekat negara bagian Tigray, tempat pasukan pemerintah terlibat pertempuran dengan separatis.
Tigray adalah etnis minoritas yang kuat di mana telah memimpin koalisi penguasa Ethiopia selama beberapa dekade. Dua tahun lalu, sebuah koalisi baru terbentuk sejak Abiy Ahmed Ali berkuasa, namun orang-orang Tigray menolak untuk bergabung.
Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed Ali berusaha menyatukan koalisi yang berkuasa di bawah satu partai, tetapi rencana ini ditentang oleh etnis Tigray dan mereka juga menolak bergabung dengan pemerintah.
PBB sangat mengkhawatirkan pertempuran yang terjadi antara Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) dan pasukan pemerintah di utara Ethiopia. (RM)
342/