Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Kamis

12 November 2020

13.41.38
1085598

Pidato Presiden Jokowi di KTT ASEAN

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-37 ASEAN secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis, 12 November 2020. KTT membahas penanganan covid-19 dan antisipasi dampaknya.

Menurut Kantor Berita ABNA, Seperti dilansir dari Medcom.id, Vietnam bertindak selaku tuan rumah. KTT ASEAN dihadiri 10 kepala negara/pemerintahan ASEAN dan delapan kepala negara/pemerintahan negara mitra ASEAN.

Jokowi dijadwalkan mengikuti lima KTT melalui konferensi video. Kelimanya KTT Pleno ke-37 ASEAN, KTT ke-23 ASEAN dengan Tiongkok, KTT ke-21 ASEAN dengan Korea Selatan, KTT ke-23 ASEAN dengan Jepang, serta KTT ke-17 ASEAN dengan India.

KTT juga akan membahas keberadaan dan produksi vaksin. Lalu, KTT akan membahas prioritas pengembangan ekonomi di kawasan.

Salah satu inisiatif yang diusung Indonesia pada KTT ialah upaya membangun komitmen bersama ASEAN membuka kembali konektivitas dan memulihkan kegiatan ekonomi di ASEAN melalui ASEAN Travel Corridor Arrangement (TCA). TCA diharapkan mempermudah akses perjalanan bagi pebisnis di negara-negara ASEAN namun tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan KTT penting untuk menyatukan langkah dan memperoleh komitmen para pemimpin negara mitra ASEAN. Hal ini agar penanganan pandemi lebih terstruktur dan sesuai tenggat waktu yang dibutuhkan.

"Agar tidak semakin menunda dampak dari pandemi yang semakin kompleks bagi situasi dunia dan kawasan," kata Retno dikutip dari laman kemlu.go.id, Jakarta, Kamis, 12 November 2020.

Jokowi bakal didampingi sejumlah anak buahnya. Seperti Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Wakil Tetap RI untuk ASEAN Ade Padmo Sarwono.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya peran ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan. Jokowi berpendapat, sangat normal di tengah rivalitas dua kekuatan besar dunia, masing-masing ingin menarik ASEAN untuk berpihak.

Seperti dilansir dari Detiknews, Jokowi menuturkan ASEAN harus solid, menjaga keseimbangan, terus menyampaikan pesan untuk memperkokoh kerja sama yang saling menguntungkan, terus menyampaikan pesan pentingnya para mitra untuk menghormati Treaty of Amity and Cooperation, dan terus menyampaikan pesan pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982.

"Dengan soliditas dan komitmen kuat untuk memajukan kerja sama inklusif, ASEAN tidak akan terjebak di antara rivalitas tersebut dan ASEAN akan dapat memainkan peran sentralnya dalam pengembangan kerja sama kawasan. Tentunya hal ini bukan merupakan hal mudah. Tapi saya yakin, dengan soliditas dan komitmen kuat, kita akan dapat menjalankannya," ujar Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden.

Jokowi juga menyambut baik akan dikeluarkannya ASEAN Declaration on an ASEAN Travel Corridor Arrangement (TCA) Framework. Pengaturan ASEAN Travel Corridor tersebut sebelumnya telah diusulkan Jokowi pada KTT ke-36 ASEAN pada 26 Juni 2020.

"Saya menyambut baik di KTT ini kita akan mengeluarkan ASEAN Declaration on an ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework. Untuk itu, rencana implementasi ASEAN TCA harus segera diwujudkan," tutur Jokowi.

Untuk mewujudkan implementasi TCA tersebut, Jokowi mendorong agar Dewan Koordinasi ASEAN dan Badan Sektoral ASEAN segera bergerak cepat dan efisien. (RM)

342/