Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Sabtu

10 Oktober 2020

10.04.03
1077040

Pesan Ketua Satgas Penanganan COVID-19 agar Tidak Tertular Virus Corona

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo, meminta agar pemerintah daerah menjadikan sosialisasi protokol kesehatan sebagai program prioritas yang harus dilaksanakan. Protokol kesehatan ini meliputi memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Menurut Kantor Berita ABNA, Sosialisasi protokol kesehatan harus menjadi program prioritas pemerintah daerah karena saat ini belum ada vaksin atau obat yang ditemukan untuk menangani Covid-19, sehingga protokol kesehatan merupakan satu-satunya senjata kita dalam memerangi Covid-19," ujar Doni melalui keterangan tertulis, Jumat (9/10/2020). Sebagaimana hasil pantauan Parstodayid dari Liputan6, Sabtu (10/10/2020).

Adapun dalam implementasi dari sosialisasi tersebut, Doni memandang bahwa peran tokoh dan desa adat mampu menjadi kekuatan dalam memperkuat pemahaman masyarakat akan pentingnya penerapan protokol kesehatan Covid-19.

Doni juga menekankan pada penggunaan kearifan lokal dalam memberikan edukasi dan sosialisasi protokol kesehatan di daerah agar masyarakat memahami secara menyeluruh pesan yang disampaikan oleh pemerintah pusat maupun daerah.

Tiga Hal Wajib Menghindari Tertular

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyampaikan Tiga Wajib yang masyarakat dapat lakukan untuk mencegah tertular penyakit yang disebabkan virus corona baru.

"Kami Satgas COVID-19 mencoba merancang berbagai konten yang bisa mencegah tertular COVID-19. Salah satunya seperti Tiga Wajib," kata Doni saat memberikan keterangan pers daring dari media center Satgas COVID-19 di Jakarta.

Lebih lanjut ia menjelaskan Tiga Wajib tersebut antara lain, pertama, wajib menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Kedua, wajib patuh pada protokol kesehatan termasuk menjalankan 3M yang terdiri dari memakai masker dengan benar jika terpaksa keluar rumah, menjaga jarak minimal 1,5 meter, mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin atau menggunakan hand sanitizer.

Ketiga, wajib meningkatkan imunitas. Caranya, rutin berolah raga, istirahat teratur, gembira, tidak boleh panik, makan makanan bergizi, dan minum vitamin.

"Kalau Tiga Wajib ini kita penuhi, ini strategi paling ampuh mencegah tertular COVID-19 selama obat dan vaksin belum ditemukan," ujar dia.

Sekali lagi ia mengatakan; karena obat dan vaksin masih dalam proses pembuatan karena disiplin menjalankan protokol kesehatan cara untuk selamat dari penularan COVID-19.

Perubahan Gejala Infeksi COVID-19

Sementara itu, Ketua Satuan Tugas ( Satgas) Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal (Letjen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Doni Monardo mengatakan, ada perubahan dari gejala infeksi Virus Corona ringan ke sedang yang membutuhkan proses lebih dari seminggu.

Sebaliknya, perubahan gejala dari kondisi sedang ke berat atau buruk sangat cepat, sekitar satu jam saja.

"Ini yang perlu dipahami untuk mengetahui kondisi masing-masing. Jangan menunggu parah. Lebih cepat penanganan akan lebih baik," ujar Doni.

Berdasarkan data rumah sakit, lanjut Doni, gejala ringan memang bisa 100 persen sembuh. Sementara itu, untuk angka kematian pada pasien berisiko ringan hanya 2,5 persen, risiko sedang sebanyak 8 persen, sedangkan risiko berat dan kritis mencapai 67 persen.

Doni menjelaskan, pelanggar protokol kesehatan bisa berdampak langsung pada kelompok lanjut usia ( lansia) dan orang yang mempunyai penyakit bawaan atau komorbid. Pasalnya, kelompok ini beresiko tinggi terinfeksi Covid-19.

Menurutnya, angka kematian lansia dan komorbid mencapai 80 persen-85 persen. Sebuah angka yang sangat tinggi sekali. Karenanya, kelompok berisiko tinggi, seperti lansia dan komorbid harus sedari awal sudah diketahui jika positif Covid-19.

342/