Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Selasa

6 Oktober 2020

09.15.05
1076096

Saat Pandemi, Sektor Pertanian Penyumbang Tertinggi Ekonomi

Presiden Joko Widodo hari Selasa (06/10/2020) melakukan rapat terbatas dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat dengan tema “Korporasi Petani dan Nelayan dalam Mewujudkan Transformasi Ekonomi” melalui video conferensi.

Menurut Kantor Berita ABNA, Korporasi petani adalah konsep yang awalnya disampaikan Presiden Jokowi pada September 2017 yaitu perubahan pola kerja petani agar lebih modern dengan membuat kelompok besar petani yang dilengkapi dengan aplikasi modern, berpikir cara pengolahan industri sekaligus memasarkannya ke industri ritel maupun konsumen termasuk dengan cara daring.

Menurut Presiden, mengorporasikan petani dan nelayan ini untuk meningkatkan taraf hidup petani dan nelayan dan tentu saja untuk mewujudkan transformasi ekonomi.

"Saya ingin mengingatkan kita semua bahwa di tengah pandemi sektor pertanian memberikan sumbangan tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang dalam posisi mengalami perlambatan," ungkap Presiden Jokowi. Sebagaimana hasil pantauan Partodayid dari Antaranews, Selasa (06/10/2020).

Presiden Joko Widodo mengatakan, sektor pertaninan jadi penyumbang tertinggi di saat ekonomi nasional melambat pada kuartal II 2020 akibat pandemo Covid-19.

Diketahui, ekonomi nasional terkontaksi hingga minus 5,32 persen pada kuartal II 2020.

"Di tengah pandemi sektor pertanian telah menyumbangkan yang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang dalam posisi mengalami perlambatan," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas secara virtual, Selasa (6/10/2020).

Jokowi menyebut sektor pertanian mampu tumbuh positif 16,24 persen di tengah situasi pandemi Covid-19. Untuk itu, dia meminta agar sektor pertanian terus dijaga sehingga dapat mensejahterakan para petani dan nelayan.

"Pertumbuhan positif di sektor pertanian ini perlu kita jaga momentumnya sehingga memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan petani dan nelayan," ungkap Presiden.

Presiden Jokowi pun mendorong petani dan nelayan untuk bekerja dalam kelompok berjumlah besar dalam sebuah korporasi sehingga memiliki "economic scale".

Buat Korporasi Petani

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku telah meminta jajarannya untuk mencontoh Malaysia serta Spanyol dalam membangun korporasi petani dan nelayan, sejak beberapa tahun lalu. Namun, Jokowi heran hingga kini belum ada satu pun korporasi petani dan nelayan yang dibangun.

"Saya sudah perintahkan sebetulnya beberapa tahun lalu untuk melihat Felda di Malaysia, untuk melihat koperasi sapi di Spanyol, model-model yang bagus seperti itu sebenarnya gampang kita tiru," kata Jokowi.

"Tapi saya tidak tahu sampai sekarang tidak bisa kita bangun 1 atau 2 contohnya," sambungnya.

Untuk itu, dia meminta para menterinya fokus membangun satu atau dua model bisnis korporasi petani dan nelayan di sebuah provinsi. Pasalnya, implementasi model korporasi petani dan nelayan di Indonesia belum berjalan optimal.

342/