Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ABNA
Minggu

8 Mei 2016

13.26.51
752926

Suriah:

Beda ISIS dan Rezim Assad saat Menguasai Palmyra

Pasca dikuasainya kembali Palmyra oleh tentara Suriah berkat bantuan Rusia, warga setempat bisa kembali menikmati hiburan orkestra yang sempat ternoda oleh pembantaian massal di panggung Amfiteater.

Menurut Kantor Berita ABNA, Palmyra, kota kuno di Suriah sempat jatuh ketangan ISIS, termasuk panggung Amfiteater. Selama dibawah penguasaan ISIS, Amfiteater yang sering dijadikan panggung Orkestra dan pelagaran seni dan budaya oleh pemerintah Suriah dijadikan panggung kematian dengan mengeksekusi warga sipil Palmyra yang anti dan tidak mau bekerjasama dengan ISIS. Di panggung tersebut ISIS sering memamerkan aksi mereka mengeksekusi para tahanan dan memaksa warga setempat untuk menyaksikannya. ISIS melibatkan remaja berusia kisaran 13-15 tahun untuk menjadi eksekutor peragaan berdarah dan mengerikan tersebut.

Pasca dikuasainya kembali Palmyra oleh tentara Suriah berkat bantuan Rusia, warga setempat bisa kembali menikmati hiburan orkestra yang sempat ternoda oleh pembantaian massal di panggung Amfiteater. Tentara Suriah melakukan selebrasi bersejarah untuk merayakan kemenangan patriotik mereka kembali merebut kendali atas situs warisan dunia UNESCO tersebut.

Berikut foto panggung Amfiteater ketika dibawah penguasaan ISIS dan Suriah. Oleh ISIS, di teater kuno tersebut ditampilkan aksi pembunuhan massal, sementara oleh rezim Suriah, di panggung yang sama yang ditampilkan adalah orkestra dan pementasan seni. Dua hal yang paradoks, dan bagi pecinta perdamaian dan tegaknya nilai-nilai kemanusiaan, tentu tahu kemana harus berpihak.