Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Republika
Senin

2 Mei 2016

01.26.01
751352

Indonesia:

8 Bulan Berlalu, Jamaah Haji Korban Mina Ini Baru Dipulangkan

Selama mendapat perawatan di Jeddah, Andi mengatakan, ibundanya mendapatkan perawatan yang baik dari pihak medis Arab Saudi. Namun, serangan stroke sudah melumpuhkan ototnya, sehingga Hj Culan tak bisa berbicara.

Menurut Kantor Berita ABNA, kepulangan Hj Culan Kasim (55 tahun), salah satu korban insiden Mina 2015 disambut haru dan bahagia oleh keluarganya. Betapa tidak, keluarga Hj Culan sudah menanti kedatangannya selama delapan bulan itu. Andi Frenki, anak Hj Culan, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak terkait atas keberhasilan memulangkan ibundanya dalam kondisi selamat.

Menurut Andi, ibundanya dalam kondisi prima sebelum berangkat ke Tanah Suci pada 2015 lalu. Serangan stroke terjadi sekitar empat hari menjelang kepulangannya ke Tanah Air. “Pas di Mina itu ibu jatuh. Mungkin karena ribut-ribut, orang pada lari, ibu jatuh. Kena kepala mungkin ya, terhempas. Waktu maghrib kejadiannya,” ucap Andi Frenki yang ditemui usai jumpa pers, Ahad (1/5).

Selama mendapat perawatan di Jeddah, Andi mengatakan, ibundanya mendapatkan perawatan yang baik dari pihak medis Arab Saudi. Namun, serangan stroke sudah melumpuhkan ototnya, sehingga Hj Culan tak bisa berbicara. 

Melalui sambungan Skype dan rekaman suara, anak-anak Hj Culan memotivasinya agar punya tekad sembuh. Demikian pula dengan anak-anak muridnya di Pariaman, Sumatra Barat. Hj Culan masih tercatat sebagai guru Sekolah Dasar di Pariaman. 

“Ibu, alhamdulillah, merespons. Cuma enggak bisa bicara saja. Waktu saya ke Jeddah pun, Desember 2015, Ibu tahu saya dan ayah, keluarga semua (hadir). Kita ngomong, Ibu mengerti. Malah Ibu menangis. Karena stroke, enggak bisa gerak,” papar Andi. Keluarga Hj Culan berdomisili di Jalan Sudirman Nomor 139-C, Pariaman, Sumbar. 

Menteri Kesehatan Nila Moeloek menerima kedatangan jamaah haji asal Sumbar tersebut di ruang khusus VIP, bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Ahad (1/5).  Nila mengatakan, Hj Culan perlu upaya medis lanjutan agar bisa kembali ke rumahnya dari Jakarta. Namun, perawatan optimal terus diberikan selama di RS Fatmawati, minimal hingga yang bersangkutan bisa lepas dari alat bantu.