Menurut Kantor Berita Internasional Ahlulbait - ABNA - Perlawanan rakyat Suriah mengeluarkan pernyataan militer penting terkait serangan Sabtu pagi terhadap tentara Zionis di pinggiran Quneitra di selatan Suriah.
Dalam pernyataan militer perlawanan rakyat Suriah disebutkan: Salah satu kelompok perlawanan rakyat Suriah melakukan tindakan berani yang menunjukkan bahwa semangat perlawanan telah berakar dalam jiwa rakyat Suriah, melakukan operasi khusus terhadap sebuah unit Zionis di sekitar kota Taranjeh di pinggiran Quneitra di selatan Suriah.
Berikut bunyi pernyataan tersebut:
"Setelah melakukan kontak dengan kelompok pelaksana operasi, dikonfirmasi bahwa operasi ini merupakan reaksi segera dan keputusan lapangan yang independen, karena para pejuang kami mengawasi gerakan musuh di daerah tersebut, oleh karena itu, mereka menembaki tentara musuh yang mengakibatkan sejumlah penjajah terluka dan kerusakan pada kendaraan militer mereka.
Musuh Zionis berusaha membalas, tetapi para pejuang kami melakukan operasi dengan cepat dan tepat, kemudian tanpa ada korban, mereka mundur dengan selamat dari daerah tersebut dan meninggalkan musuh dalam keadaan kacau. Setelah itu, tentara Zionis melakukan pembersihan di daerah tersebut untuk mencari pelaksana operasi, namun usaha mereka tidak membuahkan hasil. Perlawanan tidak menunggu perintah dari siapa pun, di setiap sudut tanah negara, Anda akan melihat lelaki yang siap untuk membalas dendam.
Perlawanan rakyat Suriah menekankan bahwa setiap pejuang dalam perlawanan dianggap sebagai tentara, dan setiap senjata di dalamnya adalah peluru di hati musuh, serta para penjajah di tanah suci ini tidak akan memiliki stabilitas dan keamanan sama sekali."
Media-media Zionis melaporkan bahwa orang-orang bersenjata tak dikenal pada Sabtu pagi (1/2) menyerang pasukan militer Israel di pinggiran Quneitra yang terletak di selatan Suriah dan menembaki mereka. Menurut laporan tersebut, pasukan rezim Zionis untuk pertama kalinya setelah invasi dan pendudukan tanah Suriah pasca jatuhnya rezim Bashar Assad, menjadi sasaran tembakan.