Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ابنا
Kamis

30 Januari 2025

16.37.39
1525707

Ayatullah Ramezani:

Media adalah Alat Unik untuk Sebarkan Ajaran Murni Ahlulbait as

Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as Ayatullah Ramezani menyebutkan: "Dalam situasi saat ini, kita harus terlibat dalam jihad media dan mampu memperkenalkan Islam yang murni. Tidak diragukan lagi, jika Islam yang murni diperkenalkan dalam bahasa internasional, kita akan menang di berbagai bidang."

Menurut Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Pertemuan internasional kedua "Aktivis Media Ahlulbait as" diadakan Kamis (30/1) di kantor Lembaga Internasional Ahlulbait as di kota Qom, Republik Islam Iran.

Acara yang didedikasikan untuk mahasiswa non-Iran, dihadiri oleh lebih dari seratus aktivis dan influencer media dan dunia maya dari berbagai negara di seluruh dunia, dan beberapa aktivis internasional ini menyampaikan laporan tentang aktivitas media mereka dalam sesi ini.

Ayatullah Reza Ramezani, Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as menunjukkan pentingnya media dalam pertemuan ini dan menyatakan: "Saat ini, media adalah salah satu pilar konflik di dunia dan lebih berpengaruh daripada apa pun. Di masa depan, media dapat menjadi lebih berpengaruh di berbagai sektor dan memiliki orientasi di berbagai area, baik positif maupun negatif."

"Menggelar pertemuan internasional para aktivis media Ahlulbait, yang merupakan salah satu karya berharga Kantor Berita ABNA, dapat menciptakan saling pengertian antara kelompok media dan menciptakan jenis interaksi dan sinergi, yang akan menghasilkan transformasi media. Saat ini, literasi media dan etika media merupakan perdebatan penting dan harus ditangani." Lanjutnya.

Mengacu pada pentingnya media dalam memperkenalkan Islam yang murni, Ayatullah Ramezani menyatakan: "Media dapat menjadi alat yang unik dan tak tertandingi untuk memperkenalkan ajaran yang murni. Kita menyaksikan peluang yang unik dan, tentu saja, menghadapi tantangan yang unik. Dari segi konten, media dapat mempromosikan peradaban Islam baru dan rasionalitas. Pada saat mereka mengatakan bahwa revolusi agama tidak akan terjadi, kita menyaksikan kemenangan Revolusi Islam di Iran. Imam Khomeini ra percaya bahwa revolusi harus terjadi. Ada yang mengatakan bahwa sastra Revolusi Islam tidak akan pernah menang di dunia, namun kini wacana ini, yang muncul dari Islam murni dan ajaran Ahlulbait as, dengan tiga aspeknya, yaitu rasionalitas, spiritualitas, dan keadilan, telah berpengaruh di dunia. Dunia."

"Mengingat dampak yang ditimbulkan oleh pengetahuan murni ini di dunia, ketakutan dan kepanikan telah timbul di kalangan musuh, dan mereka berusaha untuk memutarbalikkan isi pengetahuan ini. Saat ini, kita dihadapkan pada distorsi Islam murni dan penyajian Islam yang eklektik. Musuh mencoba membuat Sharia tampak lemah dan kurang cemerlang. Sementara Imam Khomeini ra percaya bahwa yurisprudensi adalah filsafat praktis pemerintahan. Dalam Islam liberal, mereka mencoba membuat Syariah tampak kurang mulia, dan upaya serius harus dilakukan untuk melawan distorsi ini. Beberapa intelektual condong ke Islam liberal."

Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as ini kemudian menambahkan: "Kita dihadapkan pada dua jenis konfrontasi dengan ajaran para nabi. Dalam satu bentuk konfrontasi, mereka akan menghapus tujuan misi para nabi, tetapi dalam konfrontasi kedua yang kita jumpai dalam sistem Barat, tujuannya adalah untuk melemahkan Islam, yang merupakan penyajian Islam liberal. Islam menyatakan bahwa kasih sayang harus disebarkan ke seluruh dunia, namun saat ini ada beberapa orang yang berusaha mendistorsi agama dengan kedok Islam yang penuh kasih sayang, dan distorsi serta penyimpangan ini harus dihentikan. Saat ini kita dihadapkan pada penyimpangan ajaran-ajaran Ahlulbait as, padahal Ahlulbait as dapat menjadi teladan bagi seluruh masyarakat manusia. Kita harus membiasakan diri dengan konten ini dan menciptakan garis monoteistik untuk memperkenalkan Islam yang murni, mengadakan lokakarya pendidikan untuk mencerahkan, dan menjawab syubhat-syubhat."

"Selain literasi media dan konten berita, kita juga harus terlibat dalam jihad media dalam situasi saat ini dan mampu memperkenalkan Islam yang murni. Tidak diragukan lagi, jika Islam yang murni diperkenalkan dalam bahasa internasional, kita akan menang di berbagai bidang. Bahasa untuk memahami Al-Quran adalah bahasa akal dan bahasa alam. Dengan menguasai bahasa-bahasa tersebut, kita dapat menguasai berbagai bidang. Jika kita ingin memperoleh kewenangan melalui bahasa media, kita harus menguasai bahasa tersebut dan memperoleh pemahaman yang komprehensif. Jika kesepahaman semacam ini tercapai, maka kita akan sampai pada suatu kesimpulan bahwa kita harus memperkenalkan Islam yang penuh belas kasih untuk melawan para tiran. Lembaga Internasional Ahlulbait as berupaya menyediakan kesempatan bagi aktivitas media bagi para pengikut Ahlulbait as." Tegasnnya.