Sebelumnya, mantan duta besar Suriah untuk Turki dalam sebuah wawancara mengumumkan bahwa salah satu tuntutan utama yang diajukan Damaskus ke Ankara untuk meningkatkan hubungan mungkin adalah penarikan pasukan Turki dan milisi yang didukungnya dari wilayah Suriah. Selain itu, Damaskus meminta Ankara menghentikan dukungannya terhadap kelompok teroris dan membantu pemerintah Suriah mendapatkan kembali kendali atas Idlib.
Bashar Assad, Presiden Suriah menanggapi tawaran dan permintaan Erdogan untuk bertemu dengannya, dengan menunda masalah ini hingga pemilihan umum presiden mendatang di Turki.
Pejabat Ankara baru-baru ini berbicara berkali-kali tentang upaya normalisasi hubungan dengan Damaskus.
Upaya otoritas Ankara menormalkan hubungan dengan Damaskus menjelang pemilu presiden dilakukan di saat militer Turki telah lama menargetkan wilayah utara Suriah dengan dalih memerangi terorisme.
Situs Anadolu melaporkan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Minggu (29/1/2023) mengatakan,"Kita harus mengadakan pertemuan antara Turki, Rusia dan Suriah, dan Iran juga dapat bergabung dalam pertemuan ini. Kita telah mencapai beberapa hasil,".
Presiden Turki juga menekankan bahwa Iran akan bergabung dalam negosiasi untuk menormalisasi hubungan antara Turki dan Suriah.(PH)
342/