Menurut Kantor Berita ABNA, Ayatullah al-Uzhma Sayid Mohammad Taqi Mudarresi ulama marja taklid Syiah Irak, dalam pertemuan dengan Dr. Basem Khalil Al-Saeidi, rektor Universitas Karbala, dan rombongan mendorong kerja sama lebih meluas antara hauzah ilmiah dan universitas di Irak, yang menurutnya jalinan kerja sama memiliki peran utama dalam kemajuan masyarakat Irak saat ini secara menyeluruh.
Ayatullah Mudarresi mengatakan dalam pertemuan tersebut, ”Setiap orang diharuskan menerima tanggung jawab untuk menghadapi invasi budaya, karena masyarakat Irak dan terutama pemuda, yang merupakan pilar bangsa, telah menjadi sasaran invasi ini.”
"Masyarakat Irak harus dibangun kembali, baik secara akademik maupun agama, dengan kerja sama dan kemitraan antara hauzah ilmiah dengan universitas, dan kedua lembaga ini harus memainkan peran utama dalam mendidik anak-anak masyarakat dan menjauhkan mereka dari invasi budaya asing yang tidak sesuai.” Tambahnya.
Ulama marja taklid ini lebih lanjut menekankan perlunya mengembangkan kurikulum universitas Irak untuk mengikuti ilmu pengetahuan dan teknologi modern dan untuk mengembangkan keterampilan staf pengajar, manfaat dari metode pengajaran baru dan penggunaan alat pendidikan elektronik. Ia berkata, “Dunia saat ini akan menggunakan elektronik alat dan perangkat di masa depan. Itu telah diterima sebagai bagian penting dari pendidikan dan pengajaran dikekinian.”
Ayatullah Mudarresi juga menyatakan bahwa tidak hanya mengandalkan universitas negeri dengan mengatakan, “Universitas swasta juga berperan dalam membangun masyarakat dan lingkungan yang kompetitif harus diciptakan antara universitas negeri dan non-pemerintah sehingga mereka dapat mendidik generasi yang berpengetahuan dan terdidik. Tentunya Kemendiknas perlu melakukan pengawasan terhadap PTN agar tidak bertindak di luar hukum dan menyeleksinya berdasarkan kriteria yang ketat untuk menjamin kelulusan mahasiswa berprestasi.”
Dalam pertemuan ini, Dr. Al-Saeidi juga memberikan penjelasan rinci tentang kinerja Universitas Karbala dan mengapresiasi peran otoritas agama dan pedomannya dalam mendukung proses pendidikan dan menekankan bahwa pedoman ini akan memperkuat jalur pendidikan di masa depan.