Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Jumat

27 Januari 2023

14.39.55
1341385

Hari Berdarah Jenin, Puncak Ekstremisme Kabinet Netanyahu

Kabinet ekstrem rezim Zionis melanjutkan kejahatannya terhadap warga Palestina dan menandai hari berdarah di Jenin.

Sejak hari Kamis (26/01/2023) pagi, tentara rezim Zionis, dengan intervensi langsung dari Shabak, menyerang kamp Jenin, dan mendapat perlawanan dari para pejuang Palestina.

Dalam penyerangan ini, 10 warga Palestina gugur syahid dan 16 lainnya luka-luka. Ada juga kemungkinan peningkatan jumlah syuhada.

Sumber-sumber berita Zionis mengutip alasan seperti penangkapan seorang anggota terkemuka gerakan Jihad Islam atau pencegahan operasi perlawanan Palestina sebagai penyebab kejahatan ini oleh tentara Zionis Israel, tetapi kejahatan ini terkait langsung dengan sifat kabinet yang mengatur Wilayah Pendudukan.

Kabinet Netanyahu yang baru dibentuk adalah kabinet paling ekstrem dalam 75 tahun sejarah rezim Zionis, dan beberapa menterinya, termasuk menteri keamanan dalam negeri, secara terbuka bersikap rasis, teroris, dan kejam.

Hamas: Israel akan Terima Belasan Kejahatannya di Jenin

Kabinet ini secara resmi menekankan peningkatan kekerasan terhadap warga Palestina dan menggunakan semua alatnya untuk kekerasan ini.

Sekaitan dengan hal ini, dalam beberapa hari terakhir, Menteri Keamanan Dalam Negeri Itamar Ben-Gvir mengangkat masalah penggunaan kekuatan Intelijen dan Organisasi Keamanan Dalam Negeri (Shabak) terhadap Palestina, dan kekuatan ini juga digunakan dalam kejahatan saat ini.

Tingkat keparahan kejahatan militer Zionis Israel terhadap Palestina sedemikian rupa sehingga bahkan koresponden militer televisi Zionis Kan mengumumkan bahwa operasi yang tidak biasa sedang berlangsung di Jenin.

Hisham Qassem, seorang anggota kader kepemimpinan gerakan Hamas di luar perbatasan Palestina menyatakan, "Kejahatan berdarah yang dimulai pendudukan Zionis Kamis pagi di kamp Jenin adalah manifestasi praktis dari pendekatan sayap kanan baru pemerintah, berdasarkan instruksi kepada tentara dan perwira Zionis yang terkait dengan penggunaan senjata berat telah dikeluarkan terhadap anak-anak bangsa Palestina."

Kabinet ekstrem rezim Zionis melanjutkan kejahatannya terhadap warga Palestina dan menandai hari berdarah di Jenin.

Masalah penting lainnya adalah bahwa kejahatan ini bertepatan dengan latihan bersama antara Amerika Serikat dan rezim Zionis, perjalanan Antony Blinken ke Wilayah Pendudukan, dan perjalanan Benjamin Netanyahu ke Yordania.

Peristiwa politik ini merupakan katup pengaman bagi kabinet ekstremis Netanyahu untuk memperluas kekerasan terhadap warga Palestina.

Kabinet rezim Zionis yakin tidak akan menghadapi reaksi asing dalam menghadapi kekerasan yang meluas, dan bahkan negara-negara Arab akan membatasi diri pada pernyataan kecaman.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa meluasnya kekerasan ini merupakan akibat dari normalisasi hubungan beberapa negara Arab dengan rezim Zionis, terpinggirkannya isu Palestina di dunia Arab, dan kelambanan nyata lembaga-lembaga internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB terhadap kejahatan ini.

Dalam hal ini, Kementerian Luar Negeri Qatar mengumumkan dalam sebuah pernyataan sambil mengutuk kejahatan Jenin, "Zionis Israel penjajah telah memastikan lebih dari sebelumnya bahwa mereka tidak akan dimintai pertanggungjawaban dan akan lolos dari hukuman. Masalah ini telah mendorongnya untuk melakukan lebih banyak kejahatan dan agresi terhadap saudara-saudara Palestina dan membunuh warga sipil."

Pasukan Rezim Zionis Akhirnya Mundur dari Kamp Jenin

Meskipun komunitas internasional belum dan tidak akan mengambil tindakan terhadap kejahatan yang dilakukan oleh rezim pendudukan terhadap Palestina, kejahatan ini, terutama kejahatan Jenin hari Kamis, akan mendapat balasan yang berat bagi Zionis dari Palestina.

Kejahatan ini akan meningkatkan tekad dan konsensus rakyat Palestina untuk melawan, konflik antara Palestina dan Zionis akan meningkat, dan tanah yang diduduki tidak akan aman dari operasi perlawanan rakyat Palestina.

Warga Palestina mengiringi prosesi pemakaman syuhada Jenin

Faktanya, ini adalah konsekuensi penting dari kabinet ekstremis Netanyahu yang berkuasa di Wilayah Pendudukan, sesuatu yang telah diperingatkan oleh beberapa tokoh dan pejabat Zionis Israel bahkan yang menjabat sebelumnya.(sl)


342/