Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi dalam pidatonya di Parlemen Eropa hari Selasa (24/1/2023) mengatakan bahwa dirinya akan melakukan lawatan ke Tehran pada bulan Februari untuk melakukan pembicaraan politik.
Grossi dalam konferensi pers di markas besar Uni Eropa di Brussels mengklaim bahwa ada gambaran yang rumit mengenai implementasi komitmen Iran dalam kerangka perjanjian perlindungan.
Direktur Jenderal IAEA berharap bahwa kunjungannya ke Iran akan ada kemajuan di bidang isu-isu pengamanan yang masih menjadi masalah.
Pada hari Senin, Grossi berpartisipasi dalam pertemuan bersama para menteri luar negeri Uni Eropa dan memberikan penjelasan tentang program nuklir Iran dan situasi pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina.
Setelah menandatangani JCPOA, Iran, sebagai negara yang bertanggung jawab melaksanakan kewajibannya yang dikonfirmasi dalam 16 laporan Badan Energi Atom Internasional.
Iran memenuhi semua kewajibannya berdasarkan perjanjian ini sampai satu tahun setelah penarikan Amerika Serikat dari JCPOA. Tapi negara-negara Eropa yang berjanji untuk mengkompensasi dampak langkah destruktif Washington tidak memenuhi kewajibannya.
Akhirnya, Iran mereaksi langkah tersebut dengan melakukan pengurangan komitmennya didasarkan pada ketentuan kesepakatan nuklir JCPOA.(PH)
342/