Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ابنا
Jumat

16 September 2022

17.35.48
1305956

Irak:

Laporan Aktivitas dan Kegiaran Arbain Lembaga Internasional Ahlulbait as Irak

Lembaga Internasional Ahlulbait as Irak- salah satu lembaga lokal yang terkait dengan Lembaga Internasional Ahlulbait as - adalah salah satu lembaga yang setiap tahun melakukan banyak kegiatan dalam momen Arbain untuk melayani peziarah domestik maupun asing.

Menurut Kantor Berita ABNA, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya setiap menjelang peringatan Arbain, pusat dan organisasi keagamaan, sosial dan budaya Irak, berusaha keras untuk memberikan layanan yang diperlukan kepada jutaan peziarah baik itu dalam memberikan pelayanan konsumsi, akomodasi, kesehatan, keamanan sampai menyediakan fasilitas penyelenggaraan majelis-majelis keagamaan. 

Lembaga Internasional Ahlulbait as Irak- salah satu lembaga lokal yang terkait dengan Lembaga Internasional Ahlulbait as - adalah salah satu lembaga yang setiap tahun melakukan banyak kegiatan dalam momen Arbain untuk melayani peziarah domestik maupun asing.

Dalam wawancaranya dengan reporter ABNA, direktur Lembaga ini mengatakan tentang kegiatan tahun ini, ‘Dengan berkah Imam Zaman afs kami berhasil tahun ini pada hari-hari Arbain 1444 H memberikan pelayanan kepada para peziarah baik dibidang keagamaan, budaya maupun jasa.”

Hujjatul Islam wa Muslimin Pahlwanzadeh Behbahani yang sedang berbicara dengan reporter ABNA selanjutnya menambahkan, ”Tahun ini, kami membuka maukib pada rute Najaf-Karbala tepatnya pada tiang nomor 833. Selain maukib memberikan pelayanan jasa berupa tempat peristrahatan dan penyediaan makanan, kami juga mengadakan prosesi "Festival Asyura Internasional”.

Pembagian buku saku terkait ziarah Arbain dan ziarah Asyura, brosur perkenalan Lembaga Internasional Ahlulbait as, buku-buku karya Almarhum Ayatullah Asefi, dan membuka posko tanya jawan masalah akidah dan syariat termasuk melayani pertanyaan seputar peristiwa Asyura, adalah diantara di antara layanan budaya yang ditawarkan kepada para peziarah.

Syaikh Behbahani juga menyinggung layanan kesehatan dari maukib yang didirikan dengan berkata, “Tahun ini, karena kehadiran jutaan peziarah dari berbagai negara, tentu saja memunculkan masalah dan persoalan yang tidak ringan terutama terkait dengan kebutuhan akan air bersih. Pada tahun-tahun sebelumnya, longmarch baru dimulai dari tanggal 8-10 Safar namun dengan membludak dan semakin meningkatnya jumlah peziarah, longmarch telah dimulai dari awal bulan Safar. Oleh karena itu, masalah air minum menjadi krisis besar. Dalam hal ini, bekerja sama dengan Ashura International Foundation, kami membeli air sanitasi kemasan dalam jumlah besar, dan sejauh ini kami telah mendistribusikan beberapa ribu kartun di antara para peziarah dan berbagai maukib.”

“Menyumbangkan obat-obatan yang dibutuhkan oleh para peziarah dilakukan oleh Klinik Arbaini Universitas Ahlulbait as Karbala adalah layanan lain yang kami lakukan berkoordinasi dengan Yayasan Ashura.” Tambahnya. 

Behbahani juga mengatakan tentang para pelayan yang aktif dalam dua maukib yang dibina oleh Lembaga Internasional Ahlulbait as Irak, “Sekitar tujuh puluh anggota Haiat az-Zahra Tehran juga turut hadir di sini dan meskipun dalam kondisi yang sulit dan fasilitas yang terbatas, mereka melayani para peziarah Arbain.”

Direktur Lembaga Internasional Ahlulbait as Irak juga menyebutkan kerja sama dengan Maukib Nida Al-Aqsa dengan mengatakan, “Dua maukib kami terletak di sebelah gedung pusat Universitas Ahlulbait as Karbala. Selain menyambut peziarah Arbain dan mendirikan klinik, universitas ini juga menjadi tuan rumah Maukib Nida Al-Aqsa yang di dalamnya hadir mufti dan aktivis Sunni, yang berasal dari Palestina, Lebanon dan Suriah untuk melayani saudara-saudara Syiah mereka sepanjang momen peringatan Arbain ini.”

Hujjatul Islam wa Muslimin Behbahani menambahkan, “Direncanakan agenda menyampaikan ceramah dari Ayatullah Ramezani, Ayatullah Akhtari dan Ayatullah Najafabadi dalam Maukib Nida Al-Aqsa dan kegiatan lain di  Universitas Internasional Ahlulbait as.”

“Ratusan peziarah - baik secara individu maupun berkelompok - mengunjungi maukib kami di Najaf dan kami menyambut mereka. Mereka tinggal di sana selama satu atau dua malam dan kemudian pergi ke Karbala atau ke perbatasan untuk kembali.” Paparnya mengakhiri pembicaraan.