Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Kementerian Luar Negeri AS pada Sabtu mengatakan bahwa Washington “sangat kecewa” atas langkah mundur Irak terkait keputusan pembekuan aset Hizbullah dan Ansarullah, serta menegaskan bahwa tekanan terhadap Baghdad tidak akan dihentikan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, dalam wawancara dengan saluran MTV Lebanon, menuduh: “Kedua kelompok itu merupakan ancaman bagi kawasan dan dunia.”
Dalam pernyataan yang sarat intervensi terhadap urusan internal negara lain, Tommy Bruce menambahkan: “Negara-negara harus mencegah penggunaan wilayah mereka oleh kelompok-kelompok yang terkait dengan Iran untuk pelatihan, penggalangan dana, memperoleh senjata, atau melancarkan serangan.”
Ia juga menegaskan bahwa Amerika Serikat akan terus menekan Irak untuk mengambil langkah-langkah nyata terhadap kelompok-kelompok yang disebut “afiliasi Iran” dan dianggap mengancam kepentingan AS maupun Irak.
Sebelumnya, Irak melalui surat kabar resmi Al-Waqa’i menerbitkan keputusan yang mencantumkan sejumlah entitas — termasuk Hizbullah dan Ansarullah — sebagai pihak yang asetnya akan dibekukan. Namun, kemudian Komite Pembekuan Aset Teroris menjelaskan bahwa pencantuman nama-nama tersebut dilakukan atas “permintaan eksternal”, dan Irak hanya menyetujui pembekuan terhadap individu yang terkait ISIS dan Al-Qaeda.
Your Comment