Menurut kantor berita Abna, mengutip Ma'an, Pengamat Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania mengumumkan bahwa rezim Zionis terus melakukan kejahatan genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, sedemikian rupa sehingga sejak implementasi gencatan senjata di jalur tersebut, rata-rata lebih dari 10 warga Palestina telah menjadi martir setiap hari.
Berdasarkan laporan ini, selama periode yang disebut implementasi gencatan senjata di Jalur Gaza, setidaknya 219 warga Palestina, termasuk 85 anak-anak, telah menjadi martir dan 600 lainnya terluka. Statistik ini menunjukkan bahwa rezim Zionis belum menghentikan kejahatan pembunuhan yang ditargetkan terhadap warga Palestina.
Selama periode ini, rezim Zionis melakukan dua gelombang serangan besar pada tanggal 19 dan 29 Oktober terhadap Jalur Gaza, di mana selama gelombang pertama 47 warga Palestina, termasuk 20 anak-anak, menjadi martir, dan selama gelombang kedua 110 warga Palestina, termasuk 46 anak-anak, menjadi martir.
Selain itu, penembakan, serangan artileri, dan perusakan massal rumah-rumah warga Palestina di Jalur Gaza terus berlanjut.
Your Comment