Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Setelah satu pekan penuh kekerasan yang menewaskan sekitar seribu orang, pemerintah Julani mengumumkan dihentikannya bentrokan di kota Suwayda, Suriah, menyusul kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok Druze. Seluruh pasukan bersenjata suku-suku juga dilaporkan telah keluar dari wilayah kota.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Julani menegaskan tekad pemerintahnya untuk memulihkan stabilitas. Sementara itu, Menlu Julani, Marco Rubio, menyerukan penindakan terhadap semua pelaku kejahatan, termasuk dari pihak pemerintahnya sendiri.
Dewan Suku dan Kabilah Suriah mengonfirmasi penarikan pasukannya dan memperingatkan bahwa pelanggaran gencatan senjata akan mendapat respons keras.
Sebelumnya, pemimpin pemerintah sementara Suriah, Ahmad al-Shar’a, mengumumkan gencatan senjata dan komitmen melindungi kelompok minoritas.
Perkembangan ini muncul hanya beberapa jam setelah AS menyatakan telah tercapai kesepakatan gencatan senjata antara Damaskus dan Tel Aviv di Suwayda. Sabtu lalu, pertemuan tiga pihak digelar di Amman antara Menlu Yordania, Suriah, dan utusan AS untuk Suriah, guna membahas stabilisasi keamanan di wilayah tersebut.
Your Comment