Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, Ayatullah Reza Ramezani, Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as yang turut berpartisipasi dalam konferensi "Islam; “Agama dialog dan kehidupan” di kawasan Amerika Latin dalam penyampaiannya di hadapan sekelompok pemuda pengikut Ahlulbait as mengatakan: “Kita hendaknya mengetahui apa yang menjadi tugas utama kita sebagai penganut mazhab Ahlulbait as di era tersebarnya kerusakan moral secara massif ini? Barat berupaya mengarahkan masyarakat pada pergaulan bebas, kebobrokan moral dan budaya permisif; Sebaliknya, kewajiban apa yang kita miliki terhadap rekan seagama dan generasi muda lainnya?”
“Misalnya dalam hal penantian, Insya Allah kita semua menanti Imam Mahdi afs, ada tiga tugas yang harus kita lakukan di masa penantian ini: tugas pertama adalah perbaikan diri, membangun dan menguatkan diri secara spiritual, intelektual, dan secara moral, tugas kedua adalah melakukan transformasi; Menangkap sebanyak yang kita bisa dan membangun orang lain adalah tugas ketiga untuk meletakkan dasar bagi seluruh komunitas manusia untuk menikmati rasa keadilan.” Tambahnya.
“Jika kita ingin melakukan sesuatu di dunia, kita harus maju bersama organisasi dan pekerjaan individu bukan lagi jawabannya. Oleh karena itu, Imam Zaman afs tidak akan datang sendiri dan sampai para sahabatnya selesai, dia pasti tidak akan muncul.” Jelasnya lagi.
Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as ini lebih lanjut menganggap Iran sebagai salah satu negara maju secara ilmiah di dunia dan menyatakan: “Republik Islam Iran memiliki pengalaman 45 tahun di bidang ilmu pengetahuan, budaya, politik. dan isu sosial. Dulunya menduduki peringkat ke-57 dunia, namun kini telah mencapai peringkat ke-16. Iran termasuk di antara 10 negara teratas di dunia dalam beberapa bidang ilmiah. Kemajuan ilmu pengetahuan Iran semakin meningkat dari hari ke hari, dan kemajuan ini dapat ditransfer ke generasi muda Amerika Latin. Mereka bisa datang ke Iran dan belajar di berbagai bidang termasuk kedokteran dan teknik.”
Merujuk pada beberapa kekhawatiran yang dikemukakan oleh kaum muda di wilayah ini, Ayatullah Ramezani mengatakan: “Begitu kita tidak begitu paham dengan kehidupan ilmiah dan praktis Ahlulbait as di berbagai bidang seperti keluarga, masyarakat, budaya dan politik, maka dengan sendirinnya kita akan kesulitan meneladaninya. Karenanya, diperlukan pengenalan dan pengetahuan mendalam mengenai sirah hidup Ahlulbait as sehingga juga bisa dengan mudah meneladaninya dalam berbagai bidang kehidupan sebagai jalan keselamatan.”
“Dalam pernyataan langkah kedua revolusi, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Sayid Ali Khamanei mempunyai tujuh rekomendasi dan perintah bahwa jika suatu masyarakat ingin berkembang maka harus mengikuti tujuh rekomendasi tersebut. Rekomendasi pertama adalah kemajuan ilmu pengetahuan, rekomendasi kedua adalah etika dan spiritualitas; Rekomendasi ketiga adalah tuntutan di bidang keadilan, dan pemberantasan korupsi merupakan rekomendasi keempat, kemudian rekomendasi ketujuh dalam pernyataan langkah kedua adalah pola hidup Islami yang merupakan perangkat lunak peradaban Islam.” Tambahnya.
Lebih lanjut Ayatullah Ramezani menambahkan: “Generasi muda harus terjun ke lapangan dan kemauan yang kuat sangat penting. Syahid Qassem Soleimani pernah berkata bahwa kita harus berada dan terjuan di lapangan. Agama adalah versi keselamatan manusia dan kita harus kembali pada agama dan kebenarannya. Segala sesuatunya selalu dimulai dari hal yang kecil, Nabi Muhammad saw memulai salat berjamaah di Makah hanya dengan tiga orang yang disaat kaum musyrik bahkan berani melemparkan kotoran unta ke kepala Nabi Muhammad saw, namun saat ini berapa banyak orang yang ikut salat berjamaah di dunia? Keikhlasan sangat penting dan jika kita memulai pekerjaan dengan benar, Allah akan mendukung kita dan Allah akan menunjukkan kuasa-Nya ketika ada masalah untuk menolong kita. Contohnya adalah kisah Nabi Musa. Pasukan Fir'aun mengikuti Nabi Musa dan para pengikutnya hingga mencapai sungai Nil, di sini di depan Nabi Musa dan para pengikutnya ada laut dan di belakang mereka ada pasukan Fir'aun. Para pengikut Nabi Musa sudah mulai ragu dan berada dalam kebimbangan terkait keselamatan mereka. Namun Nabi Musa as berkata bahwa Allah menyertai mereka dan akan membimbing mereka. Dan disaat itu juga Allah menurunkan pertolongan-Nya dengan memerintahkan Nabi Musa untuk memukulkan tongkatnya, sehingga lautanpun bisa terbelah dan mereka kemudian mendapatkan jalan untuk menyelamatkan diri dari kejaran Firaun dan bala tentaranya.”
Pada bagian lain penyampainnya, Ayatullah Ramezani menegaskan pentingya berdakwah di media sosial. Ia berkata: “Kita perlu mengidentifikasi cara-cara yang bisa kita lakukan dalam bidang pemuda di negara-negara Amerika Latin. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan kapasitas ruang virtual dan jejaring sosial. Saat ini, negara terbesar di dunia adalah negara ruang maya, dimana 63,2% penduduk dunia, yaitu lima miliar orang, berada di ruang maya, dan persentase tertinggi kehadiran di ruang maya adalah milik Amerika Serikat. Kita harus menggunakan ruang dan platform ini.”