Hizbullah Lebanon dalam pernyataan hari Senin (29/4/2024) mengumumkan bahwa para pejuang perlawanan menargetkan pangkalan militer Ruaisat al-Alam di dataran tinggi Kafr Shuba dengan tembakan artileri.
Selain itu, perlawanan Islam Lebanon juga menyasar sasaran militer Zionis di Arab al-Aramshe di utara Palestina yang diduduki.
Mengenai situasi sulit tentara rezim Zionis akibat serangan dahsyat Hizbullah, Rabbi Israel, Avichai Levy mengatakan bahwa situasi ini belum pernah terjadi sejak terbentuknya Israel tahun 1948.
Levy, yang bekerja di komando tentara rezim Zionis di wilayah utara wilayah pendudukan mengakui bahwa sejak tahun 1948, perayaan hari raya Paskah Yahudi tidak pernah seperti ini di kalangan tentara, karena semua pemukiman telah berubah menjadi pangkalan militer.
Radio Tentara Israel juga mengumumkan kemarin sekitar 40 roket ditembakkan dari Lebanon selatan menuju wilayah utara Israel.
Beberapa media rezim Zionis juga melaporkan sirine meraung-raung di Galilea Barat dan penembakan 15 roket dari Lebanon.
Saluran televisi Al-Mayadeen juga mengumumkan dalam sebuah laporan bahwa sasaran militer Hizbullah di Arab al-Aramshe, yang terletak di utara Palestina, terkena tembakan dari arah Lebanon.
Selain itu, salah satu posisi militer rezim Zionis di pinggiran Barak Azurit, Galilea Barat, dan sekitar markas Baraka Erim menjadi sasaran serangan pauskan Hizbullah.
Media rezim Zionis juga melaporkan bahwa sebuah rudal anti-armor ditembakkan dari Lebanon menuju barak Azurit.
Menurut laporan media Zionis, sebagian besar penduduk yang tersisa di wilayah utara Israel mengalami gangguan mental akibat ketakutan menghadapi serangan Hizbullah Lebanon.(PH)
342/